Investor China itu meminta barter batubara
PROBOLINGGO -Rombongan investor dari China tertarik mengembangkan pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo. Mereka menyiapkan dana Rp5 triliun untuk melanjutkan pengembangan pelabuhan yang telah menyerap APBN dan APBD ratusan miliar itu.
Hal itu diungkapkan Director General of China Foundation for Desertification Control (CFDC), Zhang Jianghong saat bertemu Administrator Pelabuhan (Adpel) Probolinggo, Wiliyanto, Rabu (13/7). Bersama dua investor, Nan Jing dan Nan Ji Mie, serta seorang penerjemah bahasa, Zhang meninjau dermaga baru pelabuhan. Proyek dermaga baru berdana APBN dan APBD Jatim sekitar Rp 164 miliar itu selesai dikerjakan kemudian diujicoba, 14 April 2010 lalu.
Saat ujicoba, sebuah kapal pengangkut kayu dari Papua merapat di dermaga baru itu. Tetapi setelah itu, dermaga tersebut mengganggur sekitar setahun. Banyak kendala yang dihadapi terkait pengoperasian dermaga baru itu. Di antaranya, pemerintah belum menunjuk badan otorita yang mengoperasikan pelabuhan baru. Selain itu hingga kini belum tersedia jalan akses pelabuhan yang siap dilewati kendaraan berat bertonase minimal 15 ton.
Kepada investor dari Negeri Tiongkok itu, Willy, panggilan akrab Wiliyanto juga mengungkapkan, proyek dermaga baru itu baru tahap pertama. ”Sambil menunggu dana dari pusat turun bertahap, pelabuhan masih akan dikembangkan,” ujarnya.
Seperti diketahui, kolam pelabuhan lama kedalamannya sekitar 2 meter, sehingga tidak bisa dimasuki kapal-kapal besar di atas 200 gross ton (GT). Sedimentasi lumpur mengakibatkan kolam pelabuhan yang dibangun Belanda pada tahun 1827 itu menjadi dangkal.
Sedangkan, dermaga baru yang terletak di sisi barat pelabuhan lama, kondisinya memang lebih modern. Selain menjorok 1,5 kilometer ke arah laut, dermaga baru mempunyai kedalaman sekitar 6 meter.
Dermaga baru tahap I itu berupa causeway (jalan lintas melalui perairan yang ditinggikan) sepanjang 580 meter. Kemudian disambung dengan 2 trestel (jembatan pancang) sepanjang 380 meter dan 300 meter. Di kedua trestel itu dibangun dua dermaga jetty.
Selain dermaga baru yang didanai APBN, melalui dana dari APBD Jatim kini sedang disiapkan lahan hasil reklamasi untuk kawasan industri dan pergudangan di kawasan pelabuhan. ”Dari total 150 hektare lahan reklamasi yang dicanangkan, kini baru terwujud 19 hektare,” ujar Willy.
Sementara, investor dari China menilai terlalu lama jika proyek pelabuhan hanya mengandalkan dana bertahap (APBN dan APBD). ”Investor dari China, siap menanamkan investasinya sekaligus,” ujar B. Jatmiko, Kabid Perhubungan Laut pada Dishub Jatim, yang mendampingi Willy.
Karena baru tahap survei lokasi, rencana investasi itu masih akan dibahas lebih lanjut. Termasuk sistem kerjasama investor dengan Pemprov Jatim dan Pemkot Probolinggo. ”Memang ada usulan, investor China itu meminta barter batubara dari Indonesia sebagai kompensasi proyek pelabuhan,” ujar Willy.
Soal kredibilitas calon investor, Willy mengaku tidak khawatir. ”Soalnya, mereka mengaku ikut membangun Jembatan Suramadu,” ujarnya. isa
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar